Xu Hong Dou memutuskan pergi ke desa budaya yang terletak di Yunnan. Dia menikmati panorama selama perjalanan menuju desa Yun Miao, Dali. Dia datang dengan gaya turis kota kebanyakan, memakai pakaian bagus dan tas tangan mungil.
Meet Yourself [Photo: My Dramalist] |
Xie Xiao Chun selaku pemilik penginapan menunjukkan kamar Xu Hong Dou yang sangat tradisional. Xu Hong Dou mengamati penginapan yang bernuansa rumah keluarga dan tidak yakin dia akan betah di sana. Apalagi ada gadis cuek yang langsung ngeloyor pergi begitu Xu Hong Dou menyapa.
Xie Xiao Chun memperkenalkan penginapan bernama Halaman You Feng yang hanya memiliki enam kamar. Tempatnya asri dengan dekor rumah tradisional Yunnan. Dia juga menyebut para penghuni di Halaman You Feng, termasuk hal-hal yang dianggap informatif untuk Xu Hong Dou.
Sebagai orang kota yang tidak bisa jauh dari gadget, Xu Hong Dou bertanya tempat reparasi ponsel. Lantas dia bercerita kejadian yang dialaminya ketika dalam perjalanan ke penginapan. Xie Xiao Chun tahu siapa yang memiliki kuda putih di kampung itu dan onak muda yang menabrak Xu Hong Dou. Xie Xiao Chun berbaik hati mengantar Xu Hong Dou ke rumah pemilik kuda itu, tapi saat mendekati rumah tersebut dia mendapat telepon dan meninggalkan Xu Hong Dou di depan rumah pemilik kuda.
Saat itu jam makan siang, Xie Zhi Yao sedang memarahi adik laki-lakinya mengeluarkan kuda bernama Little Cute. Saat itulah Xu Hong Dou masuk dan mengadu bahwa ponselnya rusak. Xie Zhi Yao memberi tawaran untuk mengganti atau memperbaiki ponselnya. Xu Hong Dou memilih memperbaiki, kalaupun sudah tidak bisa diperbaiki Xu Hong Dou hanya meminta bayaran setengah dari harga ponsel karena sudah memakai selama setahun.
Usai bertemu dengan keluarga Xie, Xu Hong Dou mencari resto terdekat untuk makan. Akan tetapi kantin kecil di sekitar sudah tutup. Namun pemilik warung masih mau membuka dan memasak untuk Xu Hong Dou. Selama makan, Xu Hong Dou merasa tidak nyaman ditatap oleh pemilik kantin dan diceritakan sejarah kantin mereka yang sudah berdiri selama 20 tahun. Sebaliknya, dia lebih nyaman menikmati berjalan-jalan sendiri tanpa diganggu oleh orang lain.
Xu Hong Dou baru tiba dari kota [Photo: My Drama List] |
Di sebuah toko kerajinan seni pahat, Xie Xiao Xia sedang dimarahi oleh ayahnya karena dianggap terlalu malas. Kerajinan yang dihasilkannya tidak bernilai dan hanya membuang-buang uang. Xie Xiao Xia yang tidak terima dengan penilaian ayahnya membela diri dengan mengatakan bahwa sebenarnya hasil karya ayahnya yang tidak berguna. Di era digital seperti saat ini, Ayahnya harus mau membuka diri untuk perdagangan yang sufatnya digital.
Menurut ayah Xie Xiao Xia, pemikiran anaknya salah. Kedatangan turis ke toko mereka untuk mengagumi dan menikmati hasil karyanya bagian dari kebahagiaan dan harga mahal. Bukan sekedar menghasilkan uang. Perkataan Xie Xiao Xia sebenarnya cukup mengganggu Tuan Xie. Dia datang mencari Xie Zhi Yao untuk membantu menjual karya pahatnya.
Xie Zhi Yao memberi gambaran penawaran dari sebuah hotel seni di kota, tetapi Tuan Xie tidak mau dengan alasan terlihat seperti pengemis jika harus terjadi tawar menawar. Dia meninggalkan tempat kerja Xie Zhi Yao dengan keputusan tidak mau menjual hasil karyanya jika terjadi tawar menawar.
Xie Zhi Yao tidak mengejarnya, tapi memilih memandikan kuda putih yang dia beri nama Lil Cute (Xiao Ke Ai). Saat itu Xu Hong Dou datang menanyakan alamat karena tersesat. Bukannya mendapat jalan keluar, Xu Hong Dou malah menginjak kotoran sapi. Akhirnya Xie Zhi Yao mengantar Xu Hong Dou dengan menunggang Lil Cute.
Dalam perjalanan mereka berbincang soal alasan Xu Hong Dou datang ke desa itu. mereka membicarakan banyak soal keputusan anak muda yang tidak berani mengambil keputusan dalam hidupnya. Dalam hal bekerja, anak muda tidak berani mengundurkan diri karena takut tidak bekerja, tidak bekerja artinya tidak memiliki uang. Tanpa uang artinya tidak ada masa depan.
Dalam perjalanan pulang Xu Hong Dou bertemu dengan orang-orang yang suka menyapa dan memberikan sesuatu. Ketika Xie Zhi Yao membelikannya sandal di kedai Nana, dia mendapat segenggam kacang. Saat mengunjungi Nenek Xie, dia diberi sate gratis. Bahkan ketika makan di rumah Nenek Xie, ada yang mengantar makanan.
Li Bao Ping mengantar makanan ke rumah Nenek Xie sekaligus mencari Xie Zhi Yao untuk membujuk Xie Xiao Xia agar tidak bersikap terlalu impulsif. Sikapnya terhadap sang ayah yang menentang karyanya sangat mengkhawatirkan ibunya. Xie Zhi Yao menyetujui permintaan Li Bao Ping dan berjanji akan membujuk serta mencari tahu apa yang bergejolak di hati Xie Xiao Xia atau Xia Xia.
Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa
Pola Pikir Masyarakat Kota dan Desa
Di sini, Xu Hong Dou yang datang dari kota memang menunjukkan perbedaan karakter sebagai masyarakat kota dan desa. Baik cara berinteraksi ataupun dalam cara berpakaian. Meskipun Xie Zhi Yao juga tinggal di desa, tetapi dia dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan Xu Hong Dou. Ini juga karena dia pernah tinggal di kota dan membangun bisnis di desa Dali.
Selama bekerja di kota, Xu Hong Dou memang dikenal sebagai orang yang luwes berhadapan dengan orang asing. Ini karena tuntutat pekerjaan Xu Hong Dou sebagai manajer hotel di Beijing. Pola interaksi yang terjadi di antara Xu Hong Dou dan orang-orang hanya karena tuntutan pekerjaan. Jadi, ketika pemilik restoran duduk di depan Xu Hong Dou dan bercerita tentang kedai makannya, Xu Hong Dou tidak nyaman dan merasa terganggu.
Dalam segi fashion Xu Hong Dou juga menunjukkan perbedaan dan cukup mencolok sebagai orang kota. Gaya berpakaiannya modern dan cenderung go international dalam hal positif. Gaya berpakaiannya juga tampak berbeda degan gaya berpakaian Xie Xiao Chun yang juga terlihat modis di antara orang-orang desa. Meski terlihat setara dengan Xu Hong Dou, perbedaan tetap terlihat ketika mereka berdiri bersisian.
Pada episode ini Xu Hong Dou menunjukkan kekotaannya dengan kecenderungannya menggunakan teknologi. Tetapi bukan berarti orang desa masih ketinggalan, dari cara bibi kantin tempat Xu Hong Dou makan dengan mengatakan pembayaran boleh memakai Wchat Pay atau Alipay menunjukkan teknologi juga sudah menguasai area wisata di Dali.
Dali menunjukkan pola dan karakter kental dari ciri masyarakat desa, terutama bagian menjunjung tinggi nilai leluhur. Saat Xie Xiao Xia bertengkar dengan ayahnya, ibunya langsung mendatangi Xie Zhi Yao untuk meminta tolong menyelidiki apa yang terjadi dengan anaknya. Li Bao Ping tidak mau anaknya melewati batas dalam menjunjung nilai etika yang sudah dibangun sejak lama.
Sejak tiba di Halaman You Feng, sebenarnya Xu Hong Dou sudah disambut dengan segala hal yang berbau keramahan dan kebersamaan. Dimulai ketiga empat anak yang menolong Xu Hong Dou sampai dengan pertolongan Xie Zhi Yao saat menginjak kotoran sapi.
Paling terlihat perbedaannya adalah dari sisi pekerjaan. Saat scene Xie Zhi Yao mencuci kuda setelah rapat. Lalu Tuan Xie datang untuk membicarakan masalah penjualan seni pahat. Masaukan Xie Zhi Yao yang bernilai bisnis ditolak mentah-mentah oleh Tuan Xie. Perbedaan pekerjaan yang menunjukkan pola kehidupan masyarakat kota dan desa yang begitu jelas. Termasuk penggunaan teknologi yang dianggap tidak berguna oleh Tuan Xie.
Kehidupan Harmonis Masyarakat Desa
Bagian ini, sih, yang membuat adem mata menonton dan merasa kalau kehidupan seperti ini menjadi pelayanan langka ketika tinggal di kota. Masyarakatnya ramah dan harmonis sekali. Mereka dengan ramah dan rela menolong sesama tanpa pamrih. Tidak sombong untuk saling bertegur sapa.
Saat Xie Zhi Yao mengantar Xu Hong Dou pulang ke Halaman You Feng, dia disapa oleh penduduk desa sepanjang jalan. Pemilik kedai tempat Xie Zhi Yao membeli sandal untuk Xu Hong Dou juga dengan ramah memberikan segenggam kacang untuk Xu Hong Dou. Padahal mereka baru bertemu.
Saat bertemu dengan Nenek Xie, penjual barbekyu tanpa merasa rugi memberikan untuk Xu Hong Dou gratis. Xu Hong Dou nggak punya duit untuk makan di kantin, gampang saja Bibi di kantinnya ngasih gratis untuk Xu Hong Dou tanpa merasa rugi.
Ditambah lagi, nih, Xie Zhi Yao gampang saja memberikan uang kepada Xu Hong Dou tanpa takut ditipu. Padahal mereka baru kenal dan belum tahu karakter satu sama lain. Keharmonisan dimulai dari kepercayaan yang tinggi.
Panggilan Kecil
Bagi saya yang baru mengenal budaya dan kehidupan sosial masyarakat China, mengingat nama dan marga orang China lumayan susah. Apalagi kedengarannya mirip dan seperti sama semua. Punya hubungan berbeda, tapi namanya sama. Di dracin Meet Yourself mengusung kekomplekan ini, tapi dibahas dengan serius. Berbeda dengan dracin idola yang namanya mengikuti karakter tokoh.
Dalam dracin Meet Yourself hampir semua tokoh memiliki marga Xie. Mereka memang masih memiliki hubungan keluarga yang jauh, tapi secara umum mereka anggota masyarakat biasa. Belum lagi nama panggilan yang sedikit ‘manja’ seperti nama Xie Xiao Xia yang disapa dengan Xia Xia.
Ketika belajar Bahasa dan Budaya China saat kuliah dulu, dosen saya pernah menjelaskan bahwa nama kecil itu bisa bentuk pengulangan kata terakhir dari nama pemberian. Nama, bukan marga. Jika Xie Xiao Xia adalah nama lengkap, maka Xie marga (nama keluarga), Xiao Xia nama pemberian untuk si anak. Xia Xia itu kata terakhir dari nama yang dpakai untuk menunjukkan nama kecil atau panggilan manja. Jadilah panggilan untuk Xie Xiao Xia itu Xia Xia.
Kata dosen saya dulu, orang China sangat senang jika dipanggil dengan nama dengan kaya berulang seperti Yao Yao, Dou Dou, Xia Xia, Chun Chun, dan lain-lain. Maka jangan heran ketika menonton dracin banyak panggilan berulang untuk karakter yang loveable dan punya nilai kasih sayang dari keluarga.
Posting Komentar