Sudah
lama sekali rasanya sejak aturan perbankan di Aceh mengharuskan penggunaan Bank
Syariah sebagai bagian dari transaksi perbankan. Sebagai orang Aceh, saya juga mengikuti
aturan dengan hijrah dari bank konvensional ke bank syariah. Akan tetapi,
pengalaman menggunakan BRI konvensional selalu di hati. Sejak berubah status
menjadi abdi negara, saya menjadi nasabah BRI di beberapa cabang. Semua gaji
ditransfer ke rekening BRI. Bukan saja sekedar gaji, BRI juga menjadi teman sejati
dan solusi transaksi cashless anti careless.
Kesibukan
antara bekerja dan melakukan beberapa perjalanan membuat saya nggak karuan
mengatur keuangan. Uang cash suka mendadak lenyap seperti dicolong
tuyul. Padahal nyatanya saya yang careless mengatur uang di saat sedang
rempong urusan duniawi. Ditambah lagi dengan lupa minta struk pembayaran
setelah melakukan transaksi. Haduh, rempong banget.
Transaksi dgital pilihan saat liburan [Photo: Pexels] |
Sampai
akhirnya, sebuah perjalanan membuat saya tersadar harus tetap menjadi nasabah
BRI. Digitalisasi BRI memudahkan transanksi saya selama liburan meski cashless
anti careless.
Apa Itu Transaksi Digital?
Menurut
privy, transaksi digital merupakan transaksi dua pihak yang dilakukan oleh dua
pihak, menggunakan teknologi digital baik dengan ponsel atau komputer. Transaksi
yang dimaksud terkait dengan proses pengelolaan dana seperti kegiatan jual
beli, pengiriman, penerimaan, dan aktivitas jual beli lainnya.
Saya
lebih memilih menggunakaan transaksi digital dengan menggunakan ponsel, karena
mudah dibawa dan diakses dimanapun. Tidak perlu memakan tempat lebih besar
seperti computer atau laptop. Cukup mengandalkan jaringan internet dan aplikasi
BRImo. Semuanya aman di bawah kendali saya dalam bertransaksi.
Tanpa
sadar, di dunia transaksi kita sudah melakukan transaksi digital, kok. Mungkin istilah
yang digunakan selama ini tidak asing, tapi pemakaiannya masih jarang
dilakukan. Maklumlah, selama ini kita memang memiliki kekhawatiran dalam
melakukan transaksi digital. Apalagi rentanya penipuan yang mengatasnamakan
Bank Rakyat Indonesia yang semakin marak.
Kartu Kredit dan Kartu Debit
Dua
istilah kartu ini tentu tidak asing buat kita, tapi keduanya mungkin saja
jarang kita gunakan. Kartu kredit maupun kartu debit sama-sama transaksi
digital anti careless yang tidak membutuhkan uang tunai dalam melakukan
transaksi. Keduanya hanya membutuhkan kartu saja alias carshless.
Saat
ini, bukan BRI juga menerbitkan kartu kredit dengan bekerja sama dengan OVO
untuk melakukan pembayaran dengan kartu kredit. Jadi, meskipun sedang nggak
punya uang kas, kartu kredit bisa digunakan sebagai bentuk pembayaran digital.
Kartu
debit sudah pasti. Apalagi jika berada di hypermart yang banyak membuka cabang
di seluruh Indonesia. Penggunaan kartu debit BRI menjadi satu Solusi untuk
membayar dengan cara digital. Uang aman, pengeluaran pun sesuai denhan
kebutuhan.
Online Banking
Katanya,
online banking salah satu bentuk transaksi digital yang masih tradisional. Saya
auto nge-lag, dong. Bagaimana transaksi digital yang satu ini disebut masih
tradisional. Ternyata alasannya karena online banking masih harus diaktifkan ke
kantor cabang. Jadi, sekalipun penggunaannya menggunakan cara digital, tapi
untuk aktivasi belum bisa dilakukan secara mandiri.
Internet banking sebagai transaksi digital [Photo: Pexels] |
Ada
dua jenis online banking saat ini. Ada yang sistemnya dengan internet banking,
ada pula yang mobile banking. Internet banking, tentu yang dimaksud masih
tradisional. Karena untuk melakukan aktivasi dan melakukan pembayarannya juga
lumayan panjang. Sedangkan mobile banking sudah lebih mandiri tanpa bantuan
benda lain untuk melakukan transaksi.
E-Wallet
Meskipun
e-wallet masih jarang digunakan oleh Teman Belajar, belakangan penggunaan e-wallet
seperti keharusan untuk dimiliki. E-wallet atau dompet digital digunakan oleh
siapa saja untuk melakukan pembayaran. Bahkan e-wallet juga sudah diminta sinkron
dengan berbagai e-commerce atau e-merchant sebagai alat pembayaran lebih mudah
dan praktis.
QR Code
di
antara semua bentuk transaksi digital, saya paling sering menggunakan QR Code. Salah
satu metoda transaksi digital dengan menggunakan QR Code yang paling popular dalam
bertransaksi adalah dengan menggunakan QRIS. Gampang saja, kita tinggal
memindai kode QR pada saat pembelian, maka transaksi sudah terjadi secara
digital.
Cashless
Anti Careless Dengan Transaksi Digital
Di
era digital, pembayaran dengan metode tunai sudah mulai ditinggalkan dalam
transaksi pembayaran. Bagaimana nggak, kemudahan akses dan keamanan juga
menjadi pertimbangan untuk setiap nasabah dalam bertransaksi. Bagi saya,
pembayaran dengan cashless sangat membantu mengontrol keuangan saya yang
lumayan careless.
Transaksi
digital belakangan juga menjadi trend di kalangan para nasabah BRI. Banyak
pilihan yang diberikan untuk untuk nasabah untuk melakukan transaksi digital.
Bagi saya, melakukan transaksi digital adalah sebuah keberkahan yang di era
teknologi yang diberikan oleh BRI untuk para nasabah. Cukup punya smartphone,
download BRImo, semua fitur transaksi seperti meluncur satu demi satu ke dalam
genggaman. Selama ponsel pintar masih dalam genggaman, nggak ada lagi kekacauan
transaksi dan manajemen keuangan saat liburan.
Saya
paling sering menggunakan transaksi pembayaran dengan kartu debit dan QR Code. Selain
mudah, saya lebih yakin jika transaksi digital yang saya lakukan ini lebih
aman. Yach, meskipun yang namanya teknologi itu seperti dua sisi mata pisau,
sih. Ada sisi positif dan sisi negatifnya. Namun tidak salah untuk mengikuti
perkembangan teknologi digital asalkan kita nggak yang super careless banget.
Apalagi,
nih, menggunakan BRI. Percaya, deh. Transaksi digital kamu aka naman sampai
menutup Tabungan. Eh, tapi kenapa harus tutup rekening, sih? BRI kan suka kasih
kejutan.
Tips Transaksi Digital dengan BRI Selama Liburan
Biar
liburan berjalan aman tanpa terkendala dana, pastikan kalau kita memang memilih
transaksi digital dengan BRI. Kita bisa banget untuk punya beberapa jenis
transaksi digital untuk bersiaga, kalau-kalau salah satu transaksi digital yang
kita pilih mengalami kendala.
Pengalaman
saya liburan dengan melakukan transaksi digital menggunakan BRI, semuanya aman
tanpa kendala. Beberapa tips mungkin bisa diikuti, Teman Belajar.
Bawa Salah Satu Kartu Debit atau Kartu Kredit
Punya
banyak kartu debit BRI? Udah, nggak usah dibawa semua. Bawa salah satu saja
yang gampang diakses Dimana-mana kalau cara transaksi digital lain nggak bisa. Bagaimanapun
membawa banyak kartu debit dan kartu lredit juga nggak baik, potensi careless
akan lebih banyak terjadi.
Sebaiknya
bawa satu saja karrtu debit atau kredit, lalu kartu lain gunakan dengan metode transaksi
digital yang lainnya. Jadi, kalau satu transaksi gagal masih ada transaksi
lainnya. Kartu debit atau kredit juga untuk berjaga kalau selama proses
transaksi ternyata ponsel habis daya dan tidak bisa melakukan transaksi.
Pastikan Ponsel Selalu Punya Daya
Ini
terpenting. Pastikan kalau ponsel selalu punya daya untuk memudahkan transaksi.
Nggak banget, kan, pas mau melakukan pembayaran malah numpang ngecas. Ponsel yang
punya daya yang cukup akan memudahkan kita untuk melakukan transaksi dengan berbagai
metode transaksi digital yang diinginkan. Aman dan mudah.
Jangan Berbagi Informasi Saldo dengan Teman Seperjalanan
Tanpa
bermaksud pelit, tidak berbagi informasi saldo dengan teman seperjalanan adalah
cara paling aman dalam mengelola keuangan. Yakin kalau uang akan kembali cepat
setelah liburan? Nggak, kan?
Menggunakan
transaksi digital dengan cara sebenarnya termasuk cara aman mengamankan saldo
rekening. Teman seperjalanan nggak akan tahu sisa saldo yang kita miliki. Sehingga
kita bisa berjaga budget liburan lebih aman.
Do and Don’t Dalam Bertransaksi Digital
Banyak
hal yang bisa dilakukan oleh transaksi digital. Salah satunya mengamankan saldo
di beberapa rekening seperti yang terpaparkan di atas. Bahkan dengan
menggunakan transaksi digital kita bisa langsung mendapatkan bukti pembayaran
tanpa harus nunggu bon manual cara tulis tangan.
Akan
tetapi, ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan selama melakukan transaksi digital,
Teman Belajar. Beberapa hal yang tidak bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
Buat Identitas Digital yang Nggak Mudah Dideteksi Orang Lain
Seringkali,
saking friendly-nya kita, mudah sekali ditebal oleh orang lain. Jangan lakukan
ini untuk identitas digital kita, Teman Belajar. Sembunyikan identitas digital
kita dan jadikan itu misterius. Kalau menyiapkan transaksi digital di depan customer
service BRI, sudah pasti dibantu sih. Sehingga kita nggak asal membuat dan ditebak
dengan mudah oleh orang lain.
Liburan kemanapun aman dengan transaksi digital [Photo: Pexels] |
Pastikan
juga nggak sembarangan berbagi identitas digital dengan orang di sekitar. Pakailah
prinsip, tidak ada yang setia dalam melayani jika itu urusan uang. Selama ini,
hanya BRI yang setia melayani hingga ke lapisan langit dan bumi. Eak!
Menggunakan Verifikasi Biometrik Untuk Aplikasi Keuangan
Salah
satu cara verifikasi biometrik yang gampang untuk digunakan adalah dengan sidik
jari. Jangan menggunakan sidik jari yang random seperti jempol ya, Teman
Belajar. Pilih sidik jari lain yang sulit ditebak. Ingat! Urusan uang tidak
pernah ada yang bisa bertahan setia.
Digitalisasi BRI, Mudahkan?
Digitalisasi
sudah menjadi misi BRI untuk melayani ke semua lapisan. Aksi digitalisasi yang
dilakukan oleh Bri bukan tanpa alasan. BRI sudah melakukan riset ke semua
lapisan Masyarakat sebelum melakukan digitalisasi. Hal ini dibuktikan dengan
kesiapan Masyarakat untuk menerima perubahan di zaman digital.
Jadi,
selaku anak muda yang melek digital, digitalisasi BRI bukan sesuatu yang sulit
untuk dilakukan, bukan?
Posting Komentar