Blogger Perempuan

Wajib Tahu! 8 Keterampilan Wajib Menulis SEO Content Writing

Content writing membahas soal produk karena tidak jauh-jauh dari ngomongin bisnis. Tujuannya untuk mencapai kesuksesan bisnis.

 “Udah nggak zaman lagi marketing dengan cara lama. Coba, deh, pakai teknik content writing dan optimasi di media sosial kamu.” Kalimat setengah iklan itu muncul di Instagram saat seseorang yang saya ikuti di Instagram mengiklankan jasanya, yaitu menawarkan produk dengan teknik content writing.

Content writing itu selalu sejalan dengan content writer. Kenapa? Karena tanpa content writer tidak ada tulisan yang disebut content writing. Di zaman saya masih belajar menulis dulu, semua orang yang menulis di media baru disebut content writer. Namun seiring perjalanan dan kebutuhan di media baru, bisa menulis saja nggak cukup. Ada hal-hal lain yang dipenuhi untuk menjadi seorang content writer.

Mengenal SEO Content Writing
[Photo: Pexels]

Memahami Perbedaan Content Writing dan Content Writer

Content writer merupakan seorang penulis yang memiliki keahlian dalam membuat konten yang tujuannya untuk kepentingan bisnis atau promosi. Untuk menjadi content writer, tidak cukup hanya memiliki kemampuan menulis saja, begitu kata Kak Ugi yang di salah satu materi ODOP Blogger Squad (OBS). Jadi, kalau diartikan perkata, content adalah konten atau hasil karya. Sementara writer adalah penulis.

Saat menulis di blog, kemampuan penulis dalam mengoptimasi seputar konten harus sangat dipahami dalam content writing. Penulis harus benar-benar mengenal content writing yang disajikan ke publik melalui laman jaringan seperti blog untuk dapat dijangkau dan mudah ditemukan di pencarian Google. Konten yang ditulis oleh content writer harus mudah ditemukan oleh pengunjung.

Bukan rahasia lagi kalau content writing sangat banyak di pencarian. Mulai dari yang paling bermanfaat untuk kita sampai yang menimbulkan pertanyaan, “kok, biasa saja? Nggak menjawab kebutuhan saya?.” Ternyata jawabannya adalah pada SEO konten yang dibuat oleh content writer dalam menghasilkan konten.

Tujuan SEO Content Writing

Sama halnya seperti menerapkan SEO On Page dan SEO OffPage yang dibahas sebelumnya, SEO Content Writing juga memiliki tujuan yang cukup mengena dalam sebuah artikel. Berbeda dengan sekedar menulis dan mendapatkan trafik, SEO Content Writing memiliki tujuan menjangkau pembaca lebih luas untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.

Content writing membahas soal produk karena tidak jauh-jauh dari ngomongin bisnis. Tujuannya untuk mencapai kesuksesan bisnis seperti yang akan dibahas berikut ini.

Meningkatkan brand awareness

Menurut Kotler dan Keller, brand awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan pelanggan dalam mengingat dan mengindentifikasikan merek dalam kondisi berbeda. Konten yang dibuat dengan mengikuti kaidah SEO akan mudah dicari oleh mesin pencari karena brand awareness si konten juga sudah meningkatkan.

Mendapatkan leads

Dalam digital marketing, leads diartikan sebagai potensi yang besar untuk diproses oleh pelanggan yang potensial. Leads yang berkualitas tinggi tidak didapat begitu saja, tapi membutuhkan leads generation untuk menarik pelanggan dalam suatu perusahaan. Salah satu  cara sederhana mendapatkan leads melalui blog.

Dalam dunia bisnis, digital marketing fokus kepada pengembangan konten yang berkualitas. Jadi, SEO yang diterapkan dalam content writing adalah untuk mendapatkan leads dalam bisnis digital.

Menjual produk atau layanan

Konten yang dihasilkan oleh content writer bertujuan untuk menjual produk atau layananan. Strategi yang digunakan ini pula yang digunakan untuk digital marketing dengan mengoptimalkan SEO Content Writing. Tentu saja, ini adalah peluang yang harus dibaca oleh content writer untuk blognya.

Memberikan informasi

Meskipun informasi yang disampaikan dalam konten sangat bermanfaat, jika konten tidak muncul di pencarian sama saja seperti tidak memberikan informasi. Informasi yang baik jika ditemukan oleh pencari informasi tersebut. SEO content writing akan mencari pembacanya untuk content writer.

Mengedukasi audiens

Audiens yang mencari suatu produk bukan saja ingin mengetahui informasi selayang pandang yang diberikan. Akan tetapi, ada edukasi yang disampaikan oleh content writer akan bertemu dan menemukan pembacanya. Sekali lagi, SEO content writing yang akan mewujudkannya.

Produk Content Writing

Berbicara tentang content writing, tentu saja ada ruang lingkup yang masuk dalam produknya. Ternyata meski sama-sama namanya konten, nggak semua konten masuk dalam content writing.

Ada beberapa produk content writing yang wajib banget diketahui oleh para content writer sebelum masuk ke dunia blogger pro seperti artikel blog, konten media sosial, infografis, slide presentasi, script video, naskah iklan copy writing, transkrip, terjemahan dan lain-lain.

Produk content writing
Konten media sosial sebagai salah satu produk content writing
[Photo: Pexels/Photios Photos]


8 Keterampilan Wajib Seorang Content Writer

Meskipun kelihatannya menjadi content writer  itu mudah, ternyata nggak segampang yang kita baca atau dengar dari seminar digital marketing, Teman Belajar. Ada banyak hal yang wajib dipenuhi untuk menjadi seorang content writer.

1.    Menulis dengan Baik

Setiap kelas menulis selalu ada kalimat motivasi yang mengatakan, “setiap kita adalah penulis. Selama kamu sudah memulai menulis, kamu adalah penulis!”

Kalimat ini adalah kalimat yang menguatkan penulis pemula untuk konsisten dan percaya diri dalam menulis. Namun untuk menjadi content writer, ada satu level lagi yang harus dia penuhi, yaitu menulis dengan baik. Menulis dengan baik itu menulis sesuai dengan target audiens. Tulisannya ringkas, jelas, menarik, dan menggunakan bahasa yang tepat sasaran. Nggak mungkin, dong, target audiens yang dituju orang Aceh, tapi malah menggunakan bahasa Jawa. Auto ditinggal sama audiens.

Nah, terpenting dalam dunia tulis menulis ini adalah mengamalkan mantra lama yang sudah menjadi ramuan wajib. Para content writer wajib mengamalkan mantra ini demi keberlangsungan kreativitas. Amalkan kalimat: “penulis yang baik terlahir dari pembaca yang baik.”

2.    Melakukan Riset

Temukan informasi yang sesuai dengan artikel yang akan ditulis. Tentunya informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kalau dalam jurnalistik, sangat dilarang untuk menggunakan jurnalisme omongan tanpa riset sebagai sumber.

3.    Menerapkan Teknik SEO

Dalam menerapkan teknik SEO dalam content writing, setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi. Pertama, menulis konten yang SEO friendly  dan mudah ditemukan di mesin pencarian. Kedua, menerapkan kata kunci yang menggunakan search intent yang ditargetkan.

Search intent adalah  tujuan seseorang dalam melakukan pencarian di mesin pencarian. Maksudnya mencari sebuah informasi itu untuk apa. Tidak mungkin seorang user melakukan pencarian tanpa maksud, kan?

Terakhir, seorang content writer harus menerapkan SEO On Page dan SEO Of Page dalam tulisannya. Keduanya merupakan bagian terpenting dalam content writing dan wajib banget untuk diterapin.

4.    Berkomunikasi dengan Baik

Komunikasi seringkali menjadi masalah yang pelik dalam sebuah interaksi. Tidak terkecuali kendala komunikasi juga akan menjadi masalah untuk seorang content writer. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah mampu berkomunikasi dengan baik dengan klien.

Klien yang akan bekerja sama dengan content writer akan datang dari berbagai latar belakang. Seorang content writer harus melek literasi maupun melek teknologi. informasi-informasi seperti dunia kesehatan, olahraga, ataupun bisnis serta topik lainnya akan menjadi makanan harian yang harus dikonsumsi oleh content writer. Wah, kebayang kalau masalah kita adalah kemampuan berkomunikasi.

5.    Bekerja Mandiri dan Tim

Memang, sih, kedengarannya yang pekerjaan SEO Content Writer itu akan bekerja sendirian. Makanya di beberapa pencarian disebutkan kalau salah satu pekerjaan yang cocok untuk kaum introvert itu adalah menjadi penulis atau content writer. Namun ini nggak sepenuhnya benar, kok.

bekerja sama dengan tim
Bekerja sama dengan tim sebagai keterampilan wajib content writer
[Photo: Pexels]

Seorang content writer harus mampu bekerja dengan tim. Bukan saja bekerja mandiri. Untuk mendapatkan hasil maksimal, kinerja tim sangat dibutuhkan dalam bekerja.

6.    Mengasah Kreativitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreativitas itu kemampuan untuk mencipta. Apa yang dicipta? Sesuatu yang bisa menarik orang lain untuk membaca. Ide yang menarik pengunjung untuk tetap membaca dan bertahan di halaman blog kita. Content writer harus mampu mengasah kreativitas dan menulis dari berbagai sudut pandang.

7.    Melakukan Upgrade Diri Berkelanjutan

Mau melakukan upgrade diri merupakan keharusan yang harus dimiliki oleh content writer. Kemampuan yang perlu ditingkatkan seperti kemampuan menulis, membuat konten, atau menelusuri perkembangan dunia SEO yang terus berubah.

8.    Terus Mengikuti Trend

Dunia perkontenan semakin hari semakin berkembang. Jangan lupa untuk terus memperbaharui informasi yang ada dengan mengikuti trend yang berkembang. Jangan takut dibilang Fear Of Missing Out (FOMO) untuk sesuatu yang baik dan mengembangkan kemampuan diri sendiri, ya.

Jadi, bisa disimpulkan dari penjelasan Kang Ugi tentang pentingnya SEO content writing, kalau SEO Content Writer adalah content writer yang bisa menulis dengan baik sekaligus menerapkan SEO on Page dan SEO Off Page agar berdampak.

Mau menjadi blogger atau content writer sama-sama memiliki tantangan yang berbeda. hal terberat dari seorang content writer itu adalah membangun trust dari seseorang. Kredibilitas dari seorang content writer seperti harga mati yang harus dibawa dalam diri sebagai profesionalitas dan komitmen.

Wah, ternyata benar kata pepatah, ya. Roma tidak dibangun dalam satu hari. Begitupun dengan belajar content writing. Menjual diri (branding) sebagai content writer harus tahu diri sebelum jual diri. Haik! Yuk, jangan patah semangat dan tetap belajar tanpa kenal lelah.

2 komentar

  1. Kerja tim kalau ada tim kerjanya, ya, Mbak! Hehe (Kalau enggak mah, solo karier sampai akhir. Btw, kalau tim sementara pasti semua pernah, sih)

    #SemangatNgeblog2024

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, Mbak. Kebetulan aku berada di tim dari awal sampai akhir. Wah, nano-nano sekali rasanya.

      Hapus